Jumat, 21 Februari 2014

AYAT HAFADZOH اَيَةٌ حَافَظَةٌ



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
صُوْرٌ قَيُّوْمٌ طَارُوْا اَيْفًا عَنْ طَافَلٍ عَنْ جُلُوْسٍ اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ بِاَلْفِ اَلْفٍ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ   بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَبِالْحَقِّ اَنْزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ وَلَايَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً اِنَّ رَبِّيْ عَليٰ كُلِّ شَيْءٍ حَفِيْظٌ  فَاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ لَهُ مُعَقِبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُوْنَهُ مِنْ اَمْرِ اللهِ اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ وَحَفِظْنَاهَا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ رَّجِيْمٍ وَحِفْظًا ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ مَحْفُوْظًا وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِيْنَ وَرَبُّكَ عَليٰ كُلِّ شَيْءٍ حَفِيْظٌ وَحِفْظًا ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ اَللهُ حَفِيْظٌ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ وَعِنْدَنَا كِتَابٌ حَفِيْظٌ اِنَّا عَلَيْهِمْ لَحَافِظِيْنَ كِرَامًا كَاتِبِيْنَ وَاللهُ مِنْ وَرَائِهِمْ مُحِيْطٌ بَلْ هُوَ قُرْأَنٌ مَجِيْدٌ فِيْ لَوُحٍ مَحْفُوْظٍ اِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ يَاحَفِيْظُ
وَصَليَ اللهُ عَليٰ سَيِّدِيْنَا مُحَمّدٍ وَعَليٰ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Diamalkan tiap-tiap bakda Sholat Shubuh dan 'Asar . Dibaca 1 kali 
Agar tidak di ganggu Syaiton

Kalau ada orang yang kesurupan jin, baca 1 kali lalu tiupkan ke telinga kanan orang yang kesurupan tadi.  

Senin, 03 Februari 2014

Tukang Batu dengan Kenéknya

kisah nyata.

kejadian tukang batu n kenek di rumahku Kemarin tanggal 31 Januari 2014 M.  pas waktu istirahat, tukang batu sebut saja N minta tolong ke keneknya P. yang agak tuna rungu

N.. : P, tolong ambilkan Rokok di teras depan yaa...

P.. : Langsung berangkat, tapi yang di bawa P bukan Rokok, melainkan Kaso/usuk.

N.. Kok kaso, bukan kaso tapi rokook.

P. berangkat lagi, tapi yang di bawa bukan rokok, melainkan Gorok/ gergaji.

N.. Jan bukan gorok, tapi Rokok.
P ..  berangkat lagi. lagi-lagi yg di bawa bukan rokok, tapi golok/ bedhog.
Dengan rasa kecewa campur tertawa nyengir kuda, ahirnya N bilang lagi ke P. 
N.. : P, minta tolong ambilkan rokok, sambil tangannya N beri isyarat gaya orang merokok. Baru yang ke 4 kalinya benar bawa rokok.  ayayyiiii.

Minggu, 02 Februari 2014

RENUNGAN PETANG

#Renungan Petang

Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan condong catur demi menyambung hidup. Mbah sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “mau nonton apa saya malam ini?”, mbah sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”

Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi mbah sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.Ketika mbah sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.“wah cepat sekali. Berapa pak?”“5000 rupiah mas”sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.“wah mas gak ada uang pas ya?”“nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”“maaf mas, saya nggak punya uang kembalian”“waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”“udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”“oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”

jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi mbah sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “ikhlas. Insya Allah akan dapat gantinya.”ketika waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.“ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu.”selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.Ketika ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.“wah kebetulan kita ketemu disini, pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.“loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”“sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya allah minggu depan saya berangkat ke prancis pak. Saya mohon doanya pak”“tapi ini terlalu banyak mas”“saya bayar sol sepatu cuma rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”

** Allah punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambanya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan. 

Sholat pakai Tudhung pak tani

Inyong arep Cerita, sing marekna wong se jama' ah  masjid pd ngguyu kabeh, sing sedurunge  maca giye padha ngguyu dhisit.

pada tanggal 02 Januari 2014, pas jama`ah Sholat Isya, ada seorang perempuan pergi ke Masjid sdh pakai mukena, tapi karena gerimis, maka pakai tudhung, setelah sampai masjid, Sholatnya sudah raka`at terahir, sebut saja S. S lupa gak melepaskan tudhung langsung takbir melaksanakan makmum masbuk sholat Isya, setelah salam terahir, orang yg sudah selesai sholat Isya, melihat S sedang ruku`, Sholatnya pakai tudhung pak tani, karuan saja orang yg di dekat S  menertawakan S yang  sholat pakai tudhung. Oleh teman-teman jamaah, yang lain tudhungnya di tarik-tarik tuk dilepaskan, tapi karena ada talinya, maka gak bisa dilepas, S pun bingung gak tau di tertawakan. S jadi membatalkan Sholatnya karena gak Khusyuk. S setelah diberitahu ikut tertawa terbahak bahak, sholatnya mengulang kembali. wiridan pun jadi gaduh gak konsen.